KALO KAMU MASIH PUNYA HATI, TOLONG SEBAARKAN ARTIKEL INI..!!! VIDEO VIRAL!! ENTAH SALAH APA WANITA MENAMPAR BAYI BERULANG KALI SAMPAI BERDARAH


Video yang di unggah pada Selasa 15 November 2016 dengan durasi kurang 1 menit pada akun Fans Pages @tribunkotacom yang memperlihatkan kekerasan pada anak masih bayi.


Entah apa yang ada di pikiran wanita tersebut, ia begitu tega menampar bayi yang malang berulang
ulang sampai berdarah. Hanya Orang G1la yang melakukan hal yang tidak wajar semacam ini. 

Dengan kejadian ini menambah banyak daftar kekerasan pada anak pada akhir-akhir. 
Dalam unggahan tersebut @tribunkotacom menambahkan

"Kelakuan pembantu yang satu ini sungguh keterlaluan, tega menganiaya anak majikan nya
sampai  begitu."

“Ketahuilah, anakmu bukanlah tawanan perang, bukan seorang budak, bukan seorang tahanan yang jahat, bukan musuh yang lihai berbuat makar da bukan pula seorang penjahat yang seantiasa mencari kesempatan utuk membahayakanmu. Namun ia adalah bagia dari tubuhnmu yang keluar dari sulbimu, seorang anak kecil yang lemah dan akalnya belum sempurna, kesalahanya bukan dengan kesengajaan. Ia membutuhkan rasa santun, lembut, kasih sayang dan maaf darimu.

Lihatlah diri anda. Anda adalah orang dewasa yang berakal dan pemimpin yang diamanati Allah untuk memelihara seorang anak yang tidak memiliki apa-apa. Tidakkah anda merasa malu apabila sering memarahi da memukul anak anda padahal dirimu yang sempurna dan berakal sempurna masih sering berbuat kesalahan, baik di hadapan orang tua, mertua atau guru???” demikianlah penuturan Ustadz Abdur Rohman al Buthoni dalam pembahasan tentang : Bilakah anak harus dipukul??

Terkadang kita sebagai orang tua, dihadapkan pada kondisi dimana anak kita melakukan kenakalan yang membuat hati kita sangat-sangat marah, kecewa dan jengkel. Perasaan-perasaan itu kemudian mendorong kita untuk melakukan pemukulan kepada mereka, mulai  dari pukulan yang ringan sampai pukulan yang keras.
 
Dengan kejadian Ini maka lebih berhati hati dalam mencari, memilih pembantu untuk sang buah hati.